Total Tayangan Halaman

Jurnal

Mutiara Hikmah dalam mendidik anak : Jika anak dibesarkan dengan celaan... dia akan belajar memaki. Jika anak dibesarkan dengan cemoohan.. dia akan belajar rendah diri. Jika anak dibesarkan dengan permusuhan.. dia akan belajar memaki. Jika anak dibesarkan dengan hinaan.. dia akan belajar menyesali diri. Jika anak dibesarkan dengan dorongan.. dia akan belajat percaya diri. Jika anak dibesarkan dengan pujian.. dia akan belajar menghargai. Jika anak dibesarkan dengan rasa aman.. dia akan belajar menaruh kepercayaan. Jika anak dibesarkan dengan dukungan.. dia akan belajar menyenangi diri sendiri. Jika anak dibesarkan dengan toleransi.. dia akan belajar menahan diri. Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan.. dia belajar keadilan. Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan.. dia akan belajar menemukan cinta dalam hidupnya... ------------------- HAKEKAT ANAK Pada kesempatan ini kita akan membahas tentang hakekat seorang anak bagi seorang muslim. Dalam kesempatan ini akan kita awali dengan memperhatikan firman Allah dalam QS. Al-Baqarah 212. “ Kehidupan dunia ini dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertaqwa itu berada di atas mereka (lebih mulia) di hari kiamat, dan Allah melimpahkan rizki kepada siapapun yang dikehendaki-Nya tanpa batas.” (QS. Al-Baqarah : 212). Maka terhadap seorang anak, Allah pun sudah menetapkan empat pilihan, yaitu : 1. Anak Sebagai Hiasan. ( ziinatul hayaa tiddunnya ) lihat QS. Al-Kahfi : 46. “ Harta dan anak-anak itu hanyalah perhiasan (bagi) kehidupan dunia. Sedang amalan-amalan yang tetap lagi sholih, adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu dan (merupakan) cita-cita yang terbaik (pula). (QS. Al-Kahfi ayat 46) 2. Anak Sebagai Fitnah . lihat QS. Al-Anfaal : 28 “Dan ketahuilah, bahwa sesungguhnya harta dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai ujian, dan bahwasanya di sisi Allah itu terdapat pahala yang besar (berupa surga). QS. Al-Anfaal ayat 28 3. Anak sebagai musuh ( “aduwwun ) lihat Qs. At-Taghobuun : 14 “Hai orang-orang yang beriman, sungguh diantara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu. Maka berhati-hatilah kamu kepada mereka dan jika kamu memaafkan, berlapang dada dan memaafkan (mereka), maka sungguh Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang. QS. At-Taghobuun ayat 14. 4. Anak Sebagai penyejuk hati dan pemimpin lihat Qs. Al-Furqan : 74 Dan orang-orang yang berdoa : “ Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami anak keturunan kami sebagai penyejuk hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa.” Anak tipe nomor 4 inilah yang mestinya menjadi harapan, anak yang qurrota a’yun ditandai beberapa hal diantaranya adalah : Rajin menegakkan sholat, gemar berinfak-shodaqoh, gemar menolong sesamanya, jujur, akrab denga al-Qur’an. Dengan demikian kita dihadapkan dengan 4 pilihan, kita akan menjadikan anak-anak kita, anak-anak didik kita akan menjadi seperti apa ? itu semua tentu tidak lepas dari peran dari orang tua / pendidik/guru, pengaruh lingkungan, pergaulan dll. Untuk itu mari kita jadikan anak keturunan kita menjadi anak yang dapat menjadi penyejuk hati. Itu semua akan dapat kita capai dengan modal : 1. Niat / tekad. 2. Ilmu 3. Kebersamaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar